Menkes: Puncak XBB Terjadi Paling Lambat Awal Januari, Capai 20.000 Kasus Sehari
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak gelombang Omicron XBB di Indonesia terjadi pada Desember 2022 atau paling lambat awal Januari 2023. Pada puncaknya, kasus positif Covid-19 bertambah hingga 20.000 dalam sehari.
Budi mengatakan, prediksi ini merujuk pada puncak gelombang Omicron XBB di Singapura. Saat ini, Singapura tengah menghadapi lonjakan Covid-19 yang dipicu Omicron XBB.
“Kalau mengikuti pola Singapura harusnya dalam satu bulan ke depan ini akan naik mendekati 20.000 per hari,” kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11).
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Siapa yang mengumumkan potensi cuaca ekstrem di Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Flu Singapura meningkat? Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus HFMD mengalami peningkatan signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pada triwulan pertama tahun 2024 saja, tercatat lebih dari 6.500 kasus HFMD.
-
Kapan puncak DBD diprediksi terjadi di Jakarta? Puncak kasus DBD diprediksi terjadi pada April 2024 usai puncak musim hujan berlangsung pada Maret 2024.
Dia menjelaskan, XBB memicu kenaikan kasus Covid-19 yang sangat cepat. Namun, tidak menimbulkan dampak besar pada angka rawat inap di rumah sakit dan kematian. Berbeda dengan Omicron BA.1 dan BA.2.
“XBB ini varian baru mirip dengan BA.5 tapi di bawah BA.1 dan BA.2,” jelasnya.
Kondisi Covid-19 di Indonesia Terkini
Budi mencatat, kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan dalam tiga pekan terakhir dampak Omicron XBB. Rata-rata kenaikan kasus dalam sehari mencapai 5.000 orang.
Sementara total pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit saat ini sebanyak 4.484 orang. Dari jumlah tersebut, 228 pasien menjalani perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit) dan 4.256 non-ICU.
“Kalau rumah sakit kita amati ada kenaikan juga sekarang. Puncaknya sudah menyentuh BA.4 dan BA.5. Tapi masih di bawah puncak 30.000 pada saat BA.1 dan BA.2 di awal tahun,” jelas Budi.
Jika dilihat berdasarkan usia, pasien Covid-19 di rumah sakit didominasi berusia 19 sampai 59 tahun. Sementara untuk gejala, 16 persen pasien tanpa gejala dan 42 persen bergejala ringan.
Rinciannya, 706 pasien asimtomatik, 1.890 pasien bergejala ringan, 1.658 pasien bergejala sedang. Kemudian pasien dengan gejala berat 201 orang, dan kritis 29 orang. Data ini tercatat per 6 November 2022.
Pencegahan Penularan Covid-19 XBB
Budi mengimbau seluruh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 varian XBB. Cara pencegahan masih sama seperti subvarian lain, yakni memakai masker dan melengkapi vaksinasi Covid-19.
Budi mengingatkan, saat masyarakat melakukan aktivitas di ruang tertutup, masker harus tetap digunakan.
“Untuk mengurangi transmisi, pakai masker paling ampuh. Jangan kendor walaupun dalam ruangan. Kemudian kombinasi memakai masker dan booster,” ujarnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masa pancaroba di tahun 2024 terjadi pada Maret sampai April.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya